Berbahagialah para suami yang rajin membantu pekerjaan rumah tangga.
Sesungguhnya apa yg kalian lakukan itu lebih romantis dari kismis. Jangan gengsi untuk bantu-bantu kerjaan istri seperti halnya mencuci baju, cuci piring dan lain -lain jangan malu di sebut suami takut istri. Apa yang di lakukan suami akan menambah rasa sayang dan cinta dari seorang istri.
Sesungguhnya apa yg kalian lakukan itu lebih romantis dari kismis. Jangan gengsi untuk bantu-bantu kerjaan istri seperti halnya mencuci baju, cuci piring dan lain -lain jangan malu di sebut suami takut istri. Apa yang di lakukan suami akan menambah rasa sayang dan cinta dari seorang istri.
Siapa yg tidak tahu rancangan ‘suami bekerja dan istri mengurusi tempat tangga’, hal sejenis itu seperti telah jadi hukum tak tercatat yang mengedar di beberapa orang. Walaupun paparnya R. A Kartini di jelaskan memperjuangkan emansipasi wanita, namun sesungguhnya jati diri seseorang wanita tetap masih bergelut pada permasalahan rumah tangga. Ya, mungkin saja saja sebagian telah tahu makna kesetaraan gender yang harusnya, namun apakah semuanya suami menginginkan menolong istri kerjakan pekerjaan rumah tangga?
Biasanya suami seakan-akan malas membantu istri untuk sedikitnya bersihkan piring sehabis makan malam atau mengepel lantai. Mereka umumnya demikian gengsi untuk ikut serta memperingan pekerjaan istri yang terkait dengan pekerjaan rumah tangga. Hal sejenis itu kemungkinan saja bisa dimaklumi jika sang istri tidak bekerja dan cuma konsentrasi pada keluarga. Namun disadari atau tidak, pekerjaan rumah tangga yang tampak remeh itu kenyataannya kuras tenaga yang sekian besar.
Olehkarena itu harusnya seseorang suami dapat ikhlas menolong kurangi beban sang istri. Setidaknya bantulah istri untuk bersihkan piring atau membantu memeras cucian dan menjemurnya ditempat yang disediakan. Suami dan istri yang keduanya bekerja dan ribet dengan pekerjaan diluar akan menyebabkan masalah yang mungkin saja demikian serius. Umumnya beberapa istrilah yang disalahkan dengan keadaan tempat tinggal yg tidak teratasi, karena umumnya suami berasumsi apabila tempat tinggal yaitu persoalan wanita dan sudah harusnya istri lakukan itu semua.